Benarkah Mimpi Gigi Copot Itu Buruk? Ini Komentar Buya Yahya

Dalam sebuah kajian keislaman yang diampu oleh Buya Yahya, ulama madzhab Syafii dari Cirebon, pernah ditanyakan perihal seorang yang bermimpi giginya copot atau lepas.

Kemudian orang yang bermimpi itu bertanya-tanya kepada kerabat atau melihat di beberapa laman internet. Dan didapati bahwa mimpi seperti itu adalah pertanda buruk.

Apakah benar demikian? Itulah pertanyaan seorang penanya kepada Buya Yahya.

“Hidupmu adalah di alam nyata, mimpi itu ya mimpi. Sebaik-baik mimpi itu paling tidak enak saat bangun. Dan seburuk-buruk mimpi paling enak adalah saat bangun.”

Jadi mimpi seseorang itu bisa saja adalah khayalan atau bunga mimpi yang terbawa di alam tidur hasil dari pemikiran saat ia masih belum tidur.

Bahkan ada sebagian orang yang mimpi bertemu suaminya yang telah meninggal atau bepergian jauh, dan di alam mimpi itu dipertemukan dengan suaminya karena mungkin saat sebelum tidur ingin bertemu suaminya tidak kesampaian.

Namun meski demikian ada mimpi yang sifatnya baik seperti bertemu orang shaleh, mendapatkan kabar gembira, bertemu nabi dan semisalnya. Maka mimpi yang demikian adalah dari Allah ta’ala dan kabar gembira untuk orang beriman.

Adapun jika seseorang mimpi sesuatu yang buruk atau menakutkan semisal mimpi dikejar ular, dikejar anjing hingga ketakutan atau mimpi gigi copot yang dianggap negatif maka adabnya adalah sebagaimana diajarkan oleh Nabi.

“Mengucapkan audzubillahiminas syaitoonirrojiim, membaca muawidzatain (surat annas dan al falaq), kemudian toleh ke kiri kemudian meludah dengan ludahan yang tidak keluar ludah tiga kali, dan jangan cerita kepada siapaun.” Ucap Ulama’ yang pernah belajar di Yaman itu.

Sebab mimpi dikhawatirkan jika diceritakan kepada orang yang tidak kapable dan tidak amanah justru membawa hal negatif. Bisa saja orang itu mengucapkan ucapan buruk atau menafsiri sesuatu dengan buruk dan ucapan itu bisa menjadi doa buruk pula. Maka adabnya jangan diceritakan.

“Makanya kalau mimpi jelek jangan diceritakan, adapun mimpi baik itu boleh diceritakan.” Begitu kata Buya Yahya.

Dan mimpi itu bisa jadi tergantung siapa yang memberi tafsir. Andaikan ada orang hasud maka dikhawatirkan mimpi itu justru mendukungnya untuk terus berbuat hasad dan buruk kepadamu.

Oleh karena itu nasehat dari Nabi Ya’qub kepada putranya Yusuf agar tidak menceritakan mimpi itu kepada saudara-saudaranya, karena dikhawatirkan akan berakibat buruk kepada diri Yusuf sendiri.

Sementara dalam hadits yang lain disebutkan, orang itu tergantung dari sangkaannya kepada Allah. Siapa yang berburuk sangka kepada Allah, maka bisa berakibat buruk. Dan siapa yang berbaik sangka kepada Allah, maka Allah berikan kepadanya jalan keluar yang baik dan benar.

Maka aqidah harus tetap diperkuat, dan tetap dibolehkan mempelajari ilmu tafsir mimpi, karena di masa salaf pun dulu juga ada seorang yang digelari memiliki kemampuan yang mirip dengan Nabi Yusuf yaitu, ibnu Sirin.

 

Sumber

https://www.youtube.com/watch?v=TJ2rJNLOjgk

https://salikun.com/fadhoil-amal/arti-mimpi-gigi-copot-atas-bawah-menurut-ulama-islam/