Disclaimer: Tulisan ini murni bersifat opini pribadi dan tidak bisa dipakai sebagai standar acuan penilaian baku. Jadi anda boleh-boleh saja tidak sependapat atau berbeda pendapat dengan saya.
Sebelum membahas tentang perbedaan, kelebihan dan kekurangan dua platform e-commerce ini, maka sebenarnya ada kesamaan dari keduanya. Kesamaan tersebut adalah keduanya sama-sama berlomba memberikan pelayanan dan harga termurah.
Oleh karena itu sebenarnya yang paling terkena efek dari e-commerce ini adalah toko-toko fisik (offline). Sudah banyak sekali kita dengar kabar tentang toko fisik yang gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan toko daring tersebut.
Back to topic.
Disamping persamaan, maka ada beberapa perbedaan strategi pelayanan yang membuat Bukalapak dan Tokopedia bersaing cukup ketat.
Beberapa perbedaan itu antara lain.
1. Kewajiban mendaftar sebagai user (pengguna).
Baik di Bukalapak maupun Tokopedia sama-sama mewajibkan untuk mendaftar menjadi pengguna. Cara mendaftar bisa melalui nomor telepon, email, akun media sosial, atau akun Google.
Jadi nantinya para user itu bisa menjadi pembeli saja, atau memilih menjadi penjual (seller).
Yang membedakan antara Bukalapak dan Tokopedia dalam hal ini adalah;
– Di Bukalapak, seorang buyer tetap bisa berbelanja barang secara cepat. Jadi di Bukalapak ada fitur “beli tanpa daftar”. Sedangkan jika Anda ingin menjadi seller, maka Bukalapak tetap mewajibkan Anda untuk mendaftar. Anda bisa mempelajari cara jualan di Bukalapak di link referensi yang saya berikan ini.
– Sedangkan di Tokopedia jika Anda ingin membeli produk di sana, maka anda harus mendaftar terlebih dahulu. Sehingga bagi orang yang belum terbiasa dengan dunia internet akan menjadi agak ribet juga.
Jadi dari sisi ini Bukalapak punya keunggulan dibandingkan Tokopedia. Maka skornya 1 – 0 untuk Bukalapak.
2. Di Tokopedia tersedia fitur untuk menjadi dropshipper. Berbeda dengan Bukalapak yang memang tidak menyediakan fitur untuk para dropshipper di sana.
Karena faktor inilah yang membuat Tokopedia menjadi primadona bagi para pebisnis online pemula yang ingin menjadi dropshipper.
Seperti kita ketahui bahwa tidaklah semua pebisnis online memiliki modal yang besar. Masih banyak dari mereka yang modalnya sangat minim, bahkan ada yang tidak punya modal sama sekali. Sehingga jika hanya penjual tangan pertama (seller) yang punya modal saja yang bisa berjualan, maka tidak akan banyak orang yang punya kesempatan itu ikut berjualan online seperti di Bukalapak tersebut.
Nah ketika Tokopedia menyediakan fitur dropshipper (reseller), maka seakan itu menjadi angin segar bagi orang yang bermodal pas-pasan untuk ikut berjualan online.
Jadi dari sisi ini Tokopedia lebih unggul daripada Bukalapak.
Kita beri skor 1 – 0 untuk Tokopedia.
3. Perbedaan dari sisi tampilan antar muka.
Tampilan antar muka ini terkait dengan pengalaman pengguna atau user experience (UX).
Menurut pendapat saya tampilan antar muka Tokopedia lebih bersih, elegan, dan simpel. Warna antar mukanya yang dominan dari warna hijau membuat platform Tokopedia ini nyaman untuk dilihat. Menu-menu di Tokopedia juga terbilang jelas dan detail. Sehingga memudahkan bagi buyer yang ingin membeli, dan berguna bagi seller sebagai penjual. Jika Anda adalah pebisnis online pemula dan ingin menjadi seller di Tokopedia, maka bisa mempelajari cara jualan di Tokopedia di link referensi yang saya cantumkan ini.
Agak berbeda dengan Bukalapak yang dominan dengan warna merah tua, sehingga agak kurang sreg untuk dilihat (menurut saya). Selain itu menu-menu di Bukalapak terbilang sedikit, sehingga cukup membingungkan bagi pengguna yang baru pertama kali mengunjungi situs marketplace tersebut.
Jadi kali ini Tokopedia yang unggul. Skor 1 – 0 untuk Tokopedia.
4. Perbedaan dari segi reputasi penjual (seller/merchant).
Di Tokopedia sistemnya terbilang transparan. Untuk urusan reputasi bukan seller saja yang punya penilaian, bahkan para pembeli juga ada reputasinya tersendiri.
Selain itu, untuk review produknya juga jelas terperinci. Setiap produk di Tokopedia memiliki nilai review-nya masing-masing. Dan hasil feedback yang didapatkan dari buyer tidak bisa dirubah alias terkunci. Jadi bagus atau jeleknya pelayanan seller di Tokopedia akan lebih transparan (tidak bisa dimanipulasi).
Jadi para buyer bisa lebih yakin dalam memilih seller yang bisa dipercaya. Penilaian tersebut tentu dapat melihat dari hasil feedback yang sudah patent tersebut.
Agak aedikse berbeda dengan sistem feedback di Bukalapak yang agak membingungkan bagi buyer, terutama buyer pemula yang baru berbelanja.
Penyebabnya karena feedback semua produk tampak bercampur aduk. Antara hasil feedback yang bagus, kurang bagus, dan yang buruk terkumpul disitu semua. Jadi buyer mengalami kesulitan untuk menyimpulkan seller mana yang terbaik dan layak untuk dipilihnya.
Dari sisi Tokopedia yang kembali unggul. Skor 1 – 0 untuk Tokopedia.
5. Penilaian dari segi pencairan saldo.
Di platform Tokopedia hanya bisa memproses pencairan dana pada hari kerja saja (Senin hingga Jumat). Sedangkan pada pada libur dan hari raya tidak bisa diproses.
Berbeda dengan Bukalapak yang bisa memproses pencairan dana di waktu kapan pun. Bahkan di hari libur Sabtu-Minggu pun tetap bisa di proses. Anda bisa mempelajari cara mengambil uang di Bukalapak secara lebih detail di referensi yang saya berikan ini.
Jadi dari segi pencairan saldo ini Bukalapak lebih unggul daripada Tokopedia.
Skor 1 – 0 untuk Bukalapak.
Demikianlah penilaian pribadi saya tentang kelebihan dan kekurangan kedua e-commerce terkemuka di Indonesia tersebut. Sampai saat ini kedua situs daring itu terus bersaing dan berpacu agar bisa menjadi yang terbaik. Menurut survey, pada saat ini Tokopedia memang lebih unggul satu tingkat dibandingkan dengan Bukalapak. Tapi sangat bisa jadi ke depannya Bukalapak mampu melakukan inovasi, sehingga berhasil menyalip rivalnya tersebut.
Nah bagaimana menurut penilaian anda?